NLP : Meta Programs (part 1)
“Internal” dan “Eksternal”
Pernahkah anda bertemu orang yang selalu membutuhkan umpan balik untuk membimbingnya mengambil tindakan dan bertemu orang yang lebih sering bergantung pada penilaiannya sendiri? Kaji contoh dua individu berikut ini :
1) Saat bernyanyi , Jodie mengetahui betul kalau ia tampil karena di hatinya sudah merasa bernyanyi dengan baik. kalau toh orang orang akhirnya memberi banyak tepuk tangan, hal itu hanya member pengesahan pada dirinya atas sesuatu yang secara naluriah telah diketahuinya. Ia tampak percaya diri. namun demikian, ia kadang – kadang menghadapi kesulitan karena sering bertindak seolah olah dirinya mempunyai semua jawaban yang benar.
2) Caitlyn, sama sama penyanyi, perlu lebih dahulu mendengarkan applause dari penonton sebelum ia benar benar yakin telah berhasil dalam penampilannya. ia membuka pintu lebar lebar untuk feedback dari pelatihnya dan orang lain . Namun demikian, ia sangat bergantung pada pelatih untuk memberinya nasihat terhadap lagu lagu mana yang harus dipilih dan gaya apa yang patas untuk pentas.
Memahami Pola
Perbedaan dari pendekatan ini terletak pada di mana focus kontrolnya berada. hal ini bisa berada dalam diri seseorang (internal) atau bisa muncul dari sumber eksternal.
Orang dengan pola “internal” menggunakan inner feeling (perasaan dalam hati) sebagai cara utama untuk mengevaluasi keberhasilan. Dalam hati, ia bisa mengetahui bahwa ia bisa melakukan sesuatu dengan baik dan tidak terlalu memerlukan orang lain untuk mengungkapkannya. Dipandang dari sudut eksternal, hal ini bisa berarti ia tidak mau memedulikan apa yang dikatakan atau dipikirkan orang lain. ia memena sesekali butuh informasi dari luar, namun pada akhirnya selalu membuat keputusan sendiri. jika feedback tidak sesuai dengan bagaimana ia memandang sesuatu, maka ia langsung menolaknya. ia tidak suka diperintah atau diberi tahu untuk melakukan sesuatu.
Sebaliknya orang yang mempunyai pola eksternal selalu mencari bukti dari luar untuk mengonfirmasikan kesuksesan dirinya. misalnya, bukti berupa feedback dari orang lain atau data riset. ia selalu perlu informasi eksternal untuk bisa menilai dengan pas segala yang telah dilakukannya. ia sering menggantungkan diri dari informasi eksternal sebagai penunjuk arah, dan bisa merasa langsung gagal atau tersesat jika tidak memdapatkannya.
Berkomunikasi dengan orang berpola “Internal” dan “Eksternal”
Untuk berkomunikasi dengan orang yag berpola internal, mulailah dengan menanyakan opininya dan perjelas bahwa ia mempunyai pilihan untuk merespons.
Gunakan kalimat semisal “ya………. terserah andalah”
0 comments:
Post a Comment